
kriminol.com – Film memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menghibur, dan bahkan mengubah cara pandang seseorang. Namun, dalam beberapa kasus, ada orang yang justru terinspirasi oleh film untuk melakukan kejahatan mengerikan. Beberapa kasus pembunuhan terinspirasi film telah menciptakan kontroversi besar dan memicu perdebatan tentang pengaruh media terhadap perilaku kriminal.
Baca Juga: Little Rajan: Masa Kecil Hingga Kehidupan Kriminal
Kasus-Kasus Pembunuhan yang Terinspirasi dari Film
1. Kasus Pembunuhan Terinspirasi Film “Scream”
Film “Scream” (1996) adalah film horor terkenal yang menampilkan sosok pembunuh bertopeng Ghostface. Sayangnya, ada beberapa pembunuhan nyata yang mengikuti pola dari film ini.
Salah satu kasus yang terkenal adalah pembunuhan Cassie Jo Stoddart pada tahun 2006. Dua remaja, Brian Draper dan Torey Adamcik, menikam Cassie hingga tewas setelah merekam rencana mereka. Mereka mengaku terinspirasi oleh film “Scream”, bahkan mengenakan topeng mirip dengan yang ada di film tersebut.
2. Pembunuhan Dylan Koshman yang Diduga Terinspirasi “American Psycho”
Film “American Psycho” (2000) menggambarkan karakter Patrick Bateman, seorang psikopat kaya yang membunuh orang secara brutal.
Pada tahun 2008, seorang pria bernama Dylan Koshman menghilang setelah malam pesta di Kanada. Meskipun kasus ini masih menjadi misteri, ada dugaan bahwa salah satu tersangka terinspirasi oleh film “American Psycho” dalam tindakannya.
3. Pembunuhan James Bulger yang Mirip “Child’s Play 3”
Pada tahun 1993, dunia dikejutkan dengan pembunuhan tragis terhadap James Bulger, seorang bocah dua tahun di Inggris. Pelakunya adalah dua anak laki-laki berusia 10 tahun, Jon Venables dan Robert Thompson.
Kasus ini menjadi semakin menyeramkan ketika terungkap bahwa mereka menonton film “Child’s Play 3” sebelum melakukan kejahatan mereka. Beberapa adegan dalam film ini dikatakan memiliki kemiripan dengan metode yang mereka gunakan dalam penyiksaan James Bulger.
4. Kasus Pembunuhan Terinspirasi dari “A Clockwork Orange”
Film klasik “A Clockwork Orange” (1971) menampilkan adegan kekerasan sadis yang dilakukan oleh kelompok pemuda.
Di tahun 1973, seorang remaja bernama John Ricketts dibunuh oleh geng remaja yang mengaku meniru adegan dari film tersebut. Kasus ini menyebabkan film tersebut dilarang di beberapa negara, termasuk Inggris.
Baca Juga: Kasus Perampokan Bank Terbesar dalam Sejarah
Bagaimana Film Bisa Menginspirasi Kejahatan?
1. Pengaruh Media terhadap Psikologi Seseorang
Banyak penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media terhadap perilaku manusia sangat besar. Orang dengan gangguan psikologis atau kecenderungan kekerasan mungkin lebih mudah terinspirasi oleh film yang menampilkan kekerasan ekstrem.
2. Sensasi dan Adrenalin yang Diciptakan Film
Film thriller dan horor sering kali memberikan sensasi ketegangan dan adrenalin yang tinggi. Beberapa individu dengan masalah kejiwaan dapat mengkaitkan pengalaman ini dengan kepuasan emosional, yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan kriminal serupa.
3. Kurangnya Pemahaman tentang Batasan Realitas dan Fiksi
Sebagian besar orang memahami bahwa film adalah fiksi. Namun, ada individu tertentu yang tidak dapat membedakan antara dunia nyata dan dunia film. Hal ini bisa menyebabkan mereka meniru adegan kekerasan yang mereka tonton.
Cara Mencegah Pengaruh Negatif Film terhadap Masyarakat
1. Edukasi tentang Perbedaan Realitas dan Fiksi
Pendidikan mengenai perbedaan antara film dan kenyataan sangat penting, terutama bagi anak-anak dan remaja. Orang tua dan pendidik harus aktif memberikan pemahaman tentang bagaimana film dibuat dan bahwa kekerasan dalam film bukan untuk ditiru.
2. Rating dan Pengawasan Ketat terhadap Film
Sistem rating film seperti MPAA dan LSF bertujuan untuk membatasi akses film dengan konten kekerasan bagi usia yang tidak sesuai. Orang tua harus lebih waspada dalam memeriksa rating film sebelum mengizinkan anak-anak mereka menontonnya.
3. Konseling bagi Individu dengan Kecenderungan Kekerasan
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda terobsesi dengan film kekerasan, penting untuk segera mencari bantuan profesional. Psikolog dan terapis dapat membantu mengidentifikasi faktor pemicu kekerasan dan memberikan solusi yang tepat.